News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Alhamdulillah,, Virus Difteri Zonk Di Prabumulih

Alhamdulillah,, Virus Difteri Zonk Di Prabumulih


PRABUMULIH, SRINE. COM -Mewabahmya Virus Difteri di sejumlah wilayah tanah air membuat Dinas Kesehatan Prabumulih gerak cepat untuk menangulangginya. 

Saat ini, virus difteri tidak di temukan di Prabumulih. namun meskipun demikian Dinas Kesehatan (Dinkes) Prabumulih terus melakukan imunisasi vaksin pencegahan di seluruh kantong -kantong kesehatan di Wilayahnya yang sudah mencapai 90 persen. 

"Alhamdulillah hingga saat ini belum ada di temukan korban difteri di kota Nanas ini. Namun di himbau agar ibu -ibu yang balitanya belum di imunisasi segera mendatangi posyando dan puskesmas terdekat. Baik warga Prabumulih maupun penduduk datangan, tidak usah takut", tegas Kadinkes Prabumulih, Dr Happy Tedjo Cahyo saat di konfirmasi, Rabu (20/12). 

Di ketahui, Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae. Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti: Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. 

Difteri adalah infeksi bakteri yang umumnya menyerang selaput lendir pada hidung dan tenggorokan, serta terkadang dapat memengaruhi kulit. Penyakit ini sangat menular. 

Difteri disebabkan oleh bakteri Corynebacterium diphtheriae.  Penyebaran bakteri ini dapat terjadi dengan mudah, terutama bagi orang yang tidak mendapatkan vaksin difteri. Ada sejumlah cara penularan yang perlu diwaspadai, seperti:Terhirup percikan ludah penderita di udara saat penderita bersin atau batuk. Ini merupakan cara penularan difteri yang paling umum.Barang-barang yang sudah terkontaminasi oleh bakteri, contohnya mainan atau handuk.Sentuhan langsung pada luka borok (ulkus) akibat difteri di kulit penderita. Penularan ini umumnya terjadi pada penderita yang tinggal di lingkungan yang padat penduduk dan kebersihannya tidak terjaga. 

Bakteri difteri akan menghasilkan racun yang akan membunuh sel-sel sehat dalam tenggorokan, sehingga akhirnya menjadi sel mati. Sel-sel yang mati inilah yang akan membentuk membran (lapisan tipis) abu-abu pada tenggorokan. Di samping itu, racun yang dihasilkan juga berpotensi menyebar dalam aliran darah dan merusak jantung, ginjal, serta sistem saraf. 

Terkadang, difteri bisa jadi tidak menunjukkan gejala apapun sehingga penderitanya tidak menyadari bahwa dirinya terinfeksi. Apabila tidak menjalani pengobatan dengan tepat, mereka berpotensi menularkan penyakit ini kepada orang di sekitarnya, terutama mereka yang belum mendapatkan imunisasi. 

Gejala Difteri 

Difteri umumnya memiliki masa inkubasi atau rentang waktu sejak bakteri masuk ke tubuh sampai gejala muncul 2 hingga 5 hari. Gejala-gejala dari penyakit ini meliputi: 

Terbentuknya lapisan tipis berwarna abu-abu yang menutupi tenggorokan dan amandel.Demam dan menggigil.Sakit tenggorokan dan suara serak.Sulit bernapas atau napas yang cepat.Pembengkakan kelenjar limfe pada leher.Lemas dan lelah.Pilek. Awalnya cair, tapi lama-kelamaan menjadi kental dan terkadang bercampur darah. 

Difteri juga terkadang dapat menyerang kulit dan menyebabkan luka seperti borok (ulkus). Ulkus tersebut akan sembuh dalam beberapa bulan, tapi biasanya akan meninggalkan bekas pada kulit. 

Segera periksakan diri ke dokter jika Anda atau anak Anda menunjukkan gejala-gejala di atas. Penyakit ini harus diobati secepatnya untuk mencegah komplikasi.(red)

Tags

Minat Bergabung

Kirimkan CV anda ke redaksi Posmetro dibawah ini atau ke klikosmetro@gmail.com.

Posting Komentar