News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Sewa Lahan Puluhan Hektar Milik Desa Di Soal Warga

Sewa Lahan Puluhan Hektar Milik Desa Di Soal Warga

 LEMBAK, SRINE - Biaya kontrak lahan milik Desa Lembak seluas 40 hektare (Ha) selama belasan tahun mulai dipersoalkan warga sekitar. Lahan  yang berada di Talang Baru Kecamatan Lembak, Kabupaten Muara Enim, Sumsel tersebut sejauh ini menurut warga di kontrakkan (sewakan-red) ke pihak ke tiga dengan biaya kontrak yang tidak sedikit.

"Setahu saya luas lahan milik Desa Lembak yang berada di Talang Baru Lubuk Enau, sekitar 40 Ha. Cuma belakangan ini kan sudah dibagi dua. Dimana setengahnya milik Desa Talang Baru, dan setengahnya lagi ialah milik Desa Lembak"ujar Umar (53) warga sekitar dekat lahan.

Dikatakan, pengelolaan asset sepenuhnya memang milik Desa Lembak. Namun begitu, sejauh ini dan bahkan telah puluhan tahun, lahan tersebut dikelola oleh pihak ke tiga dengan sistem kontrak.

"Aman sekarang ini, lahan ditanami Nanas juga oleh pihak ketiga. Kalau dulu sempat dikelola oleh Pak Camat Lembak dengan bercocok tanam ubi racun. Nah dari sanalah warga tahu kalau itu lahan dikontrakkan oleh Pihak Desa" paparnya.


Umar melanjutkan, permasalahan lahan desa dikelola oleh pihak ketiga diketahui dari Camat, sebab saat itu warga meminta agar lahan tersebut dibagikan saja ke masyarakat yang kurang mampu. Namun permohonan warga ditolak oleh camat dengan mengatakan bahwa lahan tersebut ia sendiri (camat-red) juga meyewa dari pihak Desa Lembak.

Informasi yang beredar, kontrak lahan atau sewa menyewa lahan milik desa sedari dulu memang seolah menjadi ladang empuk Kades meraup untung sebab sangat jarang ter ekspose ke permukaan. Dimana ketika masyarakat bertanya ke pihak desa menyangkut dana penyewaan lahan selalu saja bertolak belakang dengan fakta dilapangan.

"Kalu warga nanyo ke petugas desa katakanlah anggota BPD bilangnya 10 juta, yang lain bilang 8 juta. Lebih meyedihkan lagi si penyewa mengaku biaya sewa lahan pertahun 15 juta. Jadi kita bingung mana yang benar" tandasnya.

Tokoh masyarakat Lembak yang juga mantan Anggota DPRD Muara Enim Ali Hanafiah SH yang dikonfirmasi menyangkut pengelolaan Lahan Puluhan Hektare milik Desa Lembak juga membenarkan kalau lahan tersebut sejauh ini dikelola oleh Desa Lembak dengan cara disewakan kepada pihak ke tiga.

Namun secara pasti ia tidak mengetahui dana kontrak maupun sewa lahan milik desa masuk ke mana. Apakah ke Kas Daerah atau ke kantong pribadi. Sebab menurut dia, permasalahan tersebut sudah menjadi perbincangan publik lembak beberapa hari terakhir.

"Setahu kita lahan tersebut tidak lagi 40 ha. Sebab belakangan sudah dibagi menjadi dua bagian dimana setengahnya untuk Talang Baru dan setengahnya lagi untuk Desa Lembak. Soal kemana biaya sewanya tanya langsung ke Kadesnya, apakah masuk Kas desa atau masuk ke kantong pribadi kita tidak tahu" ujar Ali seperti dilansir posmetro,Senen (25/11).

Mencuatnya Isu Kades Lembak terindikasi korupsi sebab belakangan pengelolaan dana desa juga disinyalir tidak transparan terlebih penempatan pasar kalangan yang diduga sarat kepentingan dan jauh dari pemukiman.

"Sebenarnya kalau bicara jujur banyak warga yang ingin menghibahkan lahannya untuk pasar kalangan di lembak ini. Hanya saja Kepala Desa terkesan main tunjuk tanpa ada koordinasi dengan warga dan terkesan sepihak menunjuk lahan milik aparat pemerintahan desa untuk dijadikan lokasi pasar kalangan. Ditunjuk, dibeli oleh Pemerintah trus dibangun" ujar Amat (43).

Kemudian setahu dia, di desa lain banyak sekali pembangunan menggunakan dana desa dan berbeda sekali di Desa Lembak yang minim pembangunan yang bersumber dari dana desa.

"Kalau bisa tolong ditelusurilah kemana dana ADD Lembak di gulirkan. Karna setahu kami di desa lain begitu pesat pembangunan menggunakan dana desa, baik itu sumur bor, jalan setapak, dan lain-lain. Di Lembak mana, kok gak kelihatan" tandasnya setengah bertanya.

Kepala Desa Lembak Jasmadi saat ditemui di Kantor Kepala Desa Lembak tidak berada di Tempat. Suasana kantor sore itu sudah tutup dan tak satupun pegawai yang bisa ditemui. Warga sekitar yang berhasil ditemui disekitar kantor mengaku jika kantor sudah tutup dan menyarankan kalau ada hal yang penting langsung saja menemui Kades Ijas (panggilan Jasmadi- red) ke rumahnya.

Senin petang itu, Portal ini mencoba menelusuri dugaan Indikasi Korupsi baik Menyangkut Kontrak Lahan maupun penggunaan dana Desa Lembak 2018-2019. Namun ada hal ganjil ketika Portal ini menemukan kediaman Kepala Desa Lembak Jasmadi.

"Itu Kak rumah Kadesnya" ujar warga menjawab posmetro seraya menunjuk rumah mewah berlantai dua dengan konsep modern klasik. Bangunan tersebut sangat mencolok diantara rumah lainnya milik warga.

Ada rasa tak percaya, namun warga tadi menyatakan bahwa rumah itu adalah rumah Ijas Kades Lembak yang baru menjabat tiga tahun. Rumah tersebut bak rumah pejabat teras negara sekelas menteri dengan arsitektur bergaya kelas menengah atas.

Sayangnya pemilik rumah juga tidak berada di tempat saat dicoba ditemui. "Mungkin lagi keluar bae kak. Tunggulah bentar lagi jugo datang. Biasonyo dak lamo"  ujar warga sekitar.

Tags

Minat Bergabung

Kirimkan CV anda ke redaksi Posmetro dibawah ini atau ke klikosmetro@gmail.com.

Posting Komentar