Pengerjaan Proyek Pagar SDN 1 Beti Jaya Jadi Sorotan , LSM BKPK Sumsel Minta Diknas OKI Tinjau Ulang
Sriwijayanews.(OKI).— Jelang akhir tahun 2025 semua pembangunan hampir rampung baik pembangunan desa ,sekolah dan yang lain dengan dana bersumber dari APBN maupun APBD.
Seperti hal nya pembangunan yang ada di sekolah SDN 1 BETI JAYA yang kini pengerjaan nya sudah selesai di kerjakan oleh CV. Pesagi Agung untuk pagar dan CV. Mulia Sejahtera untuk bangunan halaman sekolah melalui pengadaan langsung (PL), akan tetapi bangunan yang telah menghabiskan dana dengan pagu Rp 200.000.000.- untuk bangunan pagar sekolah dan Rp 200.000.000.- untuk halaman sekolah, dana yang bersumber dari APBD melalui dinas pendidikan sangat tidak memuaskan terlebih lagi pagar sekolah yang dikerjakan dengan asal asalan, bagaimana tidak dikarenakan pagar dengan plesteran tersebut tampak benjol benjol atau tidak rata dan juga didapati plesteran nya tipis bagian dalam nya,begitu pun juga dengan pembangunan halaman sekolah yang tidak rata bahkan jika hujan masih menyebabkan genangan air.
Salah satu tokoh masyarakat yang sekaligus ahli dalam pertukangan yakni Amrullah(71) pun menilai bahwa pelaksanaan pengerjaan pagar dan halaman jauh dari kata rapi terkesan hanya sekedar simbol bahwa apa yang telah di anggarkan terhadap pemerintah seakan tidak bersifat fiktif,
"Pengerjaan pagar saya nilai jauh dari kata rapi,karna bagaiman pun saya dulu sering melakukan pekerjaan proyek dari Dinas seperti ini" ungkap Amrullah.(29/10/25).
Dengan dana hampir setengah miliyar dan hasil yang kurang memuaskan sangat terkesan pemborosan bahkan terindikasi ada nya korupsi, hal ini pun diungkapkan oleh salah satu ketua DPW LSM Badan Komite Korupsi sumatera selatan (LSM BKPK SUMSEL) Ustra Harianda mengatakan bahwa selain kurang maksimal nya pembangunan ini juga di duga ada nya praktik korupsi dengan mengurangi ukuran dari anggaran.
"Selain kurang maksimal nya bangunan pagar dan halaman sekolah kami juga menilai bahwa ada nya praktik korupsi dari ukuran panjang yang telah di anggarkan" ungkap Ustra
Dengan anggaran sepanjang 200 meter dan nominal 200 juta serta halaman dengan nominal yang sama serta dengan ukuran yang sama tapi dengan hasil yang semua nya kurang memuaskan dinilai pengerjaan nya dilakukan asal asalan dan ini jelas pemborosan. Harapan Ustra agar kira nya pihak dari Dinas Pendidikan untuk segera meninjau ulang atas bangunan tersebut biar bisa disesuaikan dengan anggaran dan kerapian dalam pelaksanaan nya.
"Selain dikerjakan asal asalan juga terindikasi ada nya pengurangan ukuran dari anggaran dan harapan saya selaku Ketua DPW LSM BKPK SUMSEL pihak Dinas Pendidikan secepat nya untuk meninjau ulang dan bisa untuk disesuaikan baik dari kerapian serta ukuran nya" tutup Ustra.(syafiq).

Posting Komentar