News Breaking
Live
wb_sunny

Breaking News

Deru Lepas Keberangkatan Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp 138 Miliar ke 11 Negara

Deru Lepas Keberangkatan Ekspor Produk Pertanian Senilai Rp 138 Miliar ke 11 Negara


PALEMBANG – Sebagai salah satu daerah pertanian yang ada di Indonesia, Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) turut ambil bagian dalam melakukan ekspor produk-produk hasil pertanian ke sejumlah negara dalam program Merdeka Ekspor yang digagas oleh  Presiden RI Joko Widodo (Jokowi).


Dimana Provinsi Sumsel melakukan ekspor produk pertanian senilai Rp 138 miliar ke 11 negara di dunia melalu pelabuhan Boom Baru Palembang, Sabtu (14/8).


“Yang kita ekspor bukan produk pertanian yang masih mentah, tapi produk pertanian yang sudah dibuat produk turunannya dalam bentuk jadi dan bisa dijadikan bahan baku untuk pembuatan produk lainnya. Seperti karet, sawit, kopi dan lainnya yang kita ekspor,” kata Herman Deru.


Dia mengungkapkan, perkembangan komoditas pertanian tersebut tak lepas dari peran para petani di Sumsel yang terus bersemangat kendati di tengah pandemi COVID-19 saat ini.


“Tentu kita apresiasi juga bupati dan wali kota yang telah menumbuh kembangkan semangat para petani karena disaat pandemi ini, kerja kolaborasi ini membuat ekonomi Sumsel tetap bisa tumbuh. Hal ini karena sektor pertanian ini,” terangnya.


Bahkan, dia menyebut, ekonomi di Sumsel saat ini tumbuh di atas rata-rata provinsi  lainnya.


“Ini karena kita tetap produktif. Komoditas pertanian di Sumsel ini mampu mendukung pertumbuhan ekonomi,” paparnya.


Dia meminta, semua pihak termasuk para petani, untuk terus semangat dan menjadikan ekspor tersebut sebagai acuan untuk mengembangkan komoditas pertanian.


“Kita tidak boleh langsung merasa puas. Komoditas pertanian ini harus terus dikembangkan dan ditingkatkan sehingga pertanian ini menjadi ikon Sumsel,” ujarnya.


Termasuk dalam menghadapi permasalahan di sektor pertanian. Dimana persoalan teknologi menjadi salah satu kendala yang kerap dihadapi para petani.


“Beri pendampingan kepada para petani, sehingga teknologi yang ada dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan hasil pertanian,” imbuhnya.


Tidak hanya itu, dia juga mendorong tumbuhnya komoditas pertanian yang saat ini tengah diminati seperti misalnya porang.


“Porang juga bisa dikembangkan. Kabupaten Banyuasin adalah salah satu daerah yang saat ini tengah serius mengembangkannya.


Beri kepercayaan kepada para petani. Petani ini akan semakin semangat jika produk pertanian yang mereka tanam ada pasarnya,” tuturnya.


Selain itu, agar komoditas hasil pertanian di Sumsel dapat langsung diekspor ke negara luar, dirinya meminta kepada pemerintah pusat agar dapat segera merealisasikan pembangunan pelabuhan laut Tanjung Carat.


“Saat ini, komoditas yang kita ekspor transit di Pelabuhan Belawan. Oleh sebab itu, saya terus meminta agar pembangunan pelabuhan laut Tanjung Carat segera dilakukan. Janji pemerintah pusat, groundbreaking akan dilakukan pada November 2021 nanti,” bebernya.


Dirinya menargetkan, dengan keberadaan pelabuhan Tanjung Carat tersebut, maka Sumsel dapat memiliki gerbang ekspor untuk komoditas pertaniannya.


“Persoalan sudah tidak ada lagi, tinggal pembangunanya saja. Target kita, ekspor pertanian di Sumsel, gerbangnya pun harus ada di Provinsi Sumsel. Termasuk juga untuk ekspor kopi yang memang menjadi andalan Provinsi  kita,” paparnya lagi.


Diketahui, dalam program Merdeka Ekspor ini, Presiden RI Joko Widodo melepas ekspor produk-produk pertanian senilai Rp 7,29 triliun dari 17 pintu pelabuhan dan bandara di 17 provinsi di Indonesia secara virtual.


Dia juga mengapresiasi para petani, peternak, pekebun, pelaku usaha agribisnis, dan pemangku kepentingan pertanian yang selama masa pandemi telah bekerja keras untuk memenuhi kebutuhan pangan masyarakat dan berhasil meningkatkan ekspor produk-produk pertanian di dalam negeri.


“Sektor pertanian adalah salah satu sektor yang mampu bertahan dari hantaman pandemi COVID-19.


Ekspor pertanian di tahun 2020 mencapai Rp 451,8 triliun naik dari tahun sebelumnya  15,79% dibandingkan tahun 2019 yang angkanya hanya Rp 390,16 triliun.


Kemudian , pada Semester I-2021 dari Januari sampai dengan Juli 2021, ekspor mencapai Rp 282,86 triliun naik 14,05% dibandingkan periode yang sama tahun 2020, yaitu sebesar Rp 202,05 triliun,” kata Jokowi.


Dia mengatakan, peningkatan ekspor komoditas pertanian berdampak pada peningkatan kesejahteraan petani.


“Saya mendapat angka nilai tukar petani terus membaik. Pada Juni 2020 nilai tukar petani berada diangka 99,60, secara konsisten meningkat hingga Desember 2020 mencapai 103,25.


Pada Juni 2021 mencapai 103,59. Ini menurut saya sebuah kabar yang baik sehingga dapat  memacu semangat para  petani-petani kita untuk tetap produktif pada masa pandemi,” jelasnya.


Sementara itu, Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan, volume ekspor yang dilepas mencapai 627,4 juta ton atau senilai Rp 7,29 triliun, yang meliputi komoditas perkebunan, tanaman pangan, hortikultura,peternakan, dan komoditas lainnya.


Sedangkan tujuan ekspor adalah ke 61 negara, di antaranya Tiongkok, Amerika Serikat, India, Jepang, Korsel, Thailand, Malaysia, Inggris, Jerman, Rusia, Uni Emirat Arab, dan Pakistan.


“Tahun 2024 ditargetkan ekspor pertanian tiga kali lipat melalui peningkatan kerja sama dengan pemerintah daerah,” pungkasnya.


Dalam acara tersebut, Turut hadir Wali kota Palembang H Harnojoyo, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar, Bupati Banyuasin H Askolani Jasi, Bupati OKU Timur H Lanosin Hamzah, Balai Karantina Kelas 1 Palembang, dan sejumlah pejabat dan Kepala OPD di lingkungan Pemprov Sumsel.

Tags

Minat Bergabung

Kirimkan CV anda ke redaksi Posmetro dibawah ini atau ke klikosmetro@gmail.com.

Posting Komentar