Proyek Jalan Setapak Desa Tanjung Medang Diduga Rawan Korupsi
MUARAENIM, SRIWIJAYA NEWS | ADA Tim Investigasi dari awak media bersama lembaga POSE RI Minggu (18/2) turun ke Desa Tanjung Medang. Hal ini dilakukan karena ada dugaan anggaran Dana Desa (DD) tahun 2023 yang sudah dialokasikan, untuk pembangunan proyek jalan setapak, diperlintasan kebun di Desa Tanjung Medang Kecamatan Kelekar, Kabupaten Muaraenim diduga rawan korupsi.
Saat di bincangi media ini salah satu warga yang enggan di sebutkan namanya mengakui bahwa jalan setapak yang dibangun di perlintasan kebun itu hanya bisa di lalui 1 (satu) kendaraan bermotor.
Karena apa bila ada kendaraan yang berpapasan itu terpaksa ada salah satu kendaraan yang mengalah untuk menunggu kendaraan yang mau lewat terkebih dahulu.
“Yo kami ni saro kalo nak ke kebon. Ado motor lewat kami nunggu motor itu dulu lewat baru kami lewat. Caknyo saro nian, percumah di buat jalan kalo kecik cak ini repot ngabisi angaran bae,” jeluhnya.
Bahwa jalan setapak yang di perkirakan ukurannya panjang 100 meter dan lebar 1 meter ini tidak sesuai dengan yang dianggarkan dan diduga pembangunan jalan setapak tersebut tidak sesuai bahkan dugaan adanya pengurangan volume.
Senentara, ditempat yang sama tim melihat pembangunan sumur bor yang tidak sesuai. Dan diduga banyak penyimpangan dana dan anggaran. Dari bangunan sumur bor tersebut, yang berada di Desa Tanjung Medang Kecamatan Kelekar Kabupaten Muaraenim.
Bangunan sumur bor yang di bangun pada tahun 2023 iru dengan anggaran 30juta. Tetapi tidak sesuai dengan pembangunan sumur bor yang seharusnya.
Dari hasil tim investigasi di lapangan selain dari jalan setapak tersebut, tim investigasi menemukan adanya bangunan sumur bor,yang hanya tingginya kurang lebih 2 meter. Dan dari hasil bangunan sumur bor tersebut banyak menuai kritik dari masyarakat.
Senenrara Kades Desa Tanjung Medang Kecamatan Kelekar saat dikonfirmasi tidak dapat dihubungi dan selulernya tidak aktif. (tim)
Posting Komentar